MEDIAGANAS.ID – CIKARANG PUSAT – Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Ida Farida mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk terus meningkatkan motivasi, disiplin dan kinerja dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ida Farida saat memimpin apel pagi yang diikuti ASN serta pimpinan perangkat daerah, di Plaza Pemda Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, Senin (08/09/2025).
Dalam arahannya, Ida Farida menekankan pentingnya kedisiplinan yang tumbuh dari kesadaran diri, baik dalam hal waktu kerja, tata tertib berpakaian, maupun dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. Ia mengingatkan agar ASN menghindari kebiasaan yang dapat mengurangi produktivitas, serta menunjukkan sikap profesional sebagai abdi negara.
“Disiplin bukan hanya soal hadir tepat waktu, tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan jam kerja dengan baik, memberikan pelayanan yang optimal dan menjaga integritas sebagai pelayan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Ida Farida meminta seluruh perangkat daerah untuk melakukan evaluasi program kerja yang sudah berjalan, serta menyusun prioritas kegiatan yang realistis sesuai dengan kondisi fiskal daerah. Ia juga menekankan agar perangkat daerah penghasil melakukan kajian berbasis data dalam menetapkan target retribusi, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat.
“Program yang disusun harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kita perlu meningkatkan kualitas data dan informasi, agar pelayanan publik bisa lebih cepat, tepat dan responsif,” tambahnya.
Di akhir arahannya, Plh Sekda Bekasi berpesan agar ASN selalu menjaga semangat kolaborasi dan sinergi, dengan menjadikan disiplin dan peningkatan kinerja sebagai budaya kerja bersama.
“Setiap hari harus lebih baik dari hari sebelumnya. Dengan kebersamaan dan kerja keras, insyaallah kita mampu memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Bekasi,” tutupnya.
Namun demikian, pengamat pemerintahan Brian menilai masih banyak ASN di Kabupaten Bekasi yang kinerjanya belum optimal. Ia menyoroti lambannya respon aparatur dalam menindaklanjuti berbagai persoalan pelayanan publik.
“Seringkali masyarakat mengeluhkan pelayanan yang slow respon. Banyak ASN masih terjebak budaya kerja yang sekadar asal pimpinan senang, bukan benar-benar fokus memberikan solusi dan kepuasan bagi warga. Kalau pola ini terus dibiarkan, maka pelayanan publik tidak akan pernah maksimal,” tegas Brian.
Brian menekankan bahwa ASN harus keluar dari zona nyaman dan benar-benar menunjukkan profesionalitas. “Pelayanan publik tidak bisa menunggu, karena masyarakat butuh cepat, tepat, dan transparan. ASN harus sadar bahwa mereka digaji dari uang rakyat, sehingga tanggung jawab utama adalah bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau sekadar formalitas,” pungkasnya.