Musim Pancaroba, Waspada Batuk Berdahak Menyerang

Musim Pancaroba, Waspada Batuk Berdahak Menyerang

Mediaganas.id – Perubahan cuaca yang sangat cepat di musim pancaroba seperti sekarang ini, memang bisa bikin orang gampang jatuh sakit. Bagaimana tidak? Sebentar cuaca panas, sebentar lagi turun hujan. Hal ini tentu saja bisa membuat sistem kekebalan tubuh kita lama-kelamaan menjadi drop, sehingga rentan terserang penyakit.

Salah satu “penyakit langganan” yang sering sekali muncul di musim pancaroba adalah batuk berdahak. Jenis batuk ini berbeda dari batuk kering, sehingga perlu diobati dengan cara yang berbeda pula. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut tentang batuk berdahak dan cara mengobatinya di sini.

Mengenal Batuk Berdahak
Pada dasarnya, batuk adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang terdapat dalam sistem pernapasan. Saat debu, polusi atau alergen (zat pemicu alergi) masuk ke dalam sistem pernapasan, otak akan mengirim sinyal ke otot-otot di dada dan perut.

Ketika otot-otot tersebut berkontraksi, udara akan menyembur melalui sistem pernapasan untuk mendorong keluar benda asing tersebut. Inilah yang dinamakan batuk.

Pada kasus batuk berdahak, tubuh menghasilkan lebih banyak dahak atau lendir pada saluran pernapasan. Nah, batuk merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan lendir dari sistem pernapasan, sehingga kamu bisa bernapas lebih mudah.

Penyebab Batuk Berdahak
Batuk berdahak biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Ketika saluran pernapasan terinfeksi, misalnya saat kamu sedang flu, tubuh akan menghasilkan lebih banyak lendir. Tujuannya untuk mengeluarkan organisme penyebab infeksi. Itulah mengapa saat mengalami batuk berdahak, kamu disarankan untuk membuang dahaknya bukan menelannya. Sebab, menelan dahak justru dapat memperlambat penyembuhan.

Berikut ini kondisi yang bisa memunculkan gejala batuk berdahak, antara lain:

Pneumonia
Pneumonia menjadi penyakit radang paru-paru akibat infeksi virus, bakteri atau jamur. Batuk yang muncul awalnya tidak berdahak, tetapi setelah beberapa hari, batuk akan menjadi berdahak dan bisa bercampur darah.

Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada lapisan dalam dinding bronkus, yaitu saluran di bawah tenggorokan yang menyambung ke paru-paru. Batuk berdahak akibat bronkitis memiliki ciri-ciri dahak tebal dan berwarna.

Asma
Asma adalah penyakit menahun yang juga sering menyebabkan pengidapnya mengalami batuk berdahak disertai sesak napas. Batuk berdahak pada asma biasanya muncul saat gejala asma kambuh dan lebih sering terjadi di malam hari.

Cara Mengobati Batuk Berdahak
Cara mengobati batuk berdahak tergantung pada penyebabnya. Apabila batuk berdahak disebabkan oleh virus, seperti penyakit flu, maka tidak perlu pengobatan khusus. Kamu hanya perlu minum banyak air putih dan beristirahat. Namun, bila penyebab batuk berdahak adalah bakteri, maka kamu bisa mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter.

Bila batuk berdahak yang kamu alami cukup parah sampai mengganggu aktivitas, kamu bisa mengonsumsi obat batuk ekspektoran, seperti bromhexine HCl dan guaifenesin. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kekentalan dahak, sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan. Obat bisa bekerja dengan efektif, apabila kamu mengonsumsi obat secara rutin dan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.

Periksakan diri ke dokter bila batuk berdahak sudah berlangsung lebih dari seminggu dan tidak kunjung sembuh juga setelah minum obat. Waspadai juga batuk berdahak yang disertai gejala-gejala seperti muncul bercak darah, dahak berwarna hijau atau kuning, sesak napas, berkeringat dingin di malam hari dan demam tinggi. Sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan.

Jika kamu sudah merasakan adanya gejala batuk berdahak seperti tenggorokan terasa gatal, pilek, dan suara mulai serak, cobalah untuk melakukan tindakan preventif berikut:

Usahakan agar badan tetap hangat dengan cara menggunakan jaket, minum air jahe dan minuman yang hangat, mandi air hangat, dan lain-lain.
Beristirahatlah yang cukup dan perbanyak minum air putih.
Hindari berdekatan dengan pengidap flu dan batuk lainnya.
Berkumur dengan air garam atau air biasa selama 60 detik, tiga kali sehari untuk menghilangkan kuman bakteri di tenggorokan.

Sebenarnya batuk berdahak yang ringan tak membutuhkan langkah pengobatan khusus. Akan tetapi, cobalah tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc bila kamu mengalami beberapa hal di bawah ini:

Batuk semakin parah, meski telah dilakukan penanganan rumahan atau konsumsi obat batuk.
Batuk tak kunjung membaik lebih dari tiga minggu akibat infeksi virus.
Disertai darah, kesulitan bernapas, dan sakit dada.
Penurunan berat badan tanpa alasan jelas.
Demam, atau terjadi pembengkakan dan muncul benjolan di leher.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *